Tentang hari Tasyrik. Hari Tasyrik Adalah? Pengertian, Keutamaan Amalan dan Larangan Pada Hari Tasyrik

Tentang hari Tasyrik. Hari Tasyrik Adalah? Pengertian, Keutamaan Amalan dan Larangan Pada Hari Tasyrik

Ilustrasi masjid-RiZeLLi/pixabay-

Tentang hari Tasyrik. Hari Tasyrik Adalah? Pengertian, Keutamaan Amalan dan Larangan Pada Hari Tasyrik

Hari Tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha, yang memiliki keutamaan serta amalan dan larangan khusus yang penting untuk diketahui oleh umat Islam.


Idul Adha dan Hari Tasyrik

Idul Adha, salah satu hari besar Islam, diperingati setiap 10 Zulhijah. Pada tahun ini, Idul Adha jatuh pada Senin, 17 Juni 2024. Saat Idul Adha, jemaah haji melaksanakan rukun melempar jumrah di Mina, sementara umat Islam yang tidak berhaji merayakan dengan menyembelih hewan kurban.

Tiga hari setelah Idul Adha dikenal sebagai Hari Tasyrik, yakni tanggal 11, 12, dan 13 Zulhijah. Pemerintah menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1445 Hijriah jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Dengan demikian, Hari Tasyrik 2024 berlangsung dari Selasa, 18 Juni hingga Kamis, 20 Juni 2024.


×

Makna dan Pengertian Hari Tasyrik

Hari Tasyrik berasal dari kata 'tasyriq', yang berarti penghadapan ke arah timur (sinar matahari). Secara tradisional, pada hari-hari ini, daging kurban dijemur untuk diawetkan sebagai dendeng. Hal ini dijelaskan oleh Imam Nawawi dan Ibnu Hajar al-Asqalani, yang menyebutkan bahwa daging kurban yang melimpah disimpan dalam jangka panjang dengan cara dijemur.

Pandangan Ulama tentang Hari Tasyrik

Beberapa ulama menyatakan bahwa Hari Tasyrik juga terkait dengan pelaksanaan salat Idul Adha dan takbir setelah salat. Dalam hadis riwayat Imam Muslim, Hari Tasyrik disebut sebagai hari makan, minum, dan berzikir.

Berdasarkan pandangan ini, puasa dilarang pada Hari Tasyrik, sebagaimana dijelaskan oleh Imam Syafi'i yang menyamakan larangan puasa pada Hari Tasyrik dengan larangan puasa pada hari yang diragukan. Rasulullah SAW juga menegaskan larangan ini, menganjurkan umat Islam untuk menikmati berbagai olahan dari daging kurban.

Keutamaan Hari Tasyrik

Menurut Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari, Hari Tasyrik adalah waktu istimewa untuk beribadah karena pada hari itu banyak orang lalai. Hari Tasyrik dianggap sebagai hari paling agung setelah Hari Kurban (Idul Adha). Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa hari-hari ini adalah waktu paling istimewa untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.

Amalan pada Hari Tasyrik

Para ulama menganjurkan beberapa amalan sunah yang bisa dilakukan pada Hari Tasyrik, antara lain:

  1. Memperbanyak Takbir

    • Ibnu Abbas RA dan sahabat lainnya keluar ke pasar pada hari-hari Tasyrik sambil bertakbir, dan orang-orang pun ikut bertakbir.
  2. Memperbanyak Tahlil, Tahmid, dan Takbir

    • Umat Islam dianjurkan memperbanyak zikir dengan membaca tahlil, tahmid, dan takbir.
  3. Memperbanyak Amal Ibadah Lain

    • Ibnu Abi Jamrah menyebutkan bahwa amal ibadah apapun pada Hari Tasyrik lebih utama dibandingkan amal yang sama di luar hari Tasyrik.

Larangan pada Hari Tasyrik

Hari Tasyrik erat kaitannya dengan pelaksanaan Idul Adha, sehingga umat Islam dilarang berpuasa pada hari-hari ini. Rasulullah SAW menegaskan bahwa Hari Tasyrik adalah hari untuk makan dan minum agar bisa menikmati olahan daging kurban.

Kesimpulan

Hari Tasyrik, yang jatuh pada tiga hari setelah Idul Adha, merupakan waktu istimewa dalam Islam. Hari-hari ini dimanfaatkan untuk memperbanyak ibadah, zikir, dan menikmati hasil kurban. Larangan berpuasa pada hari-hari ini menunjukkan betapa pentingnya menikmati nikmat Allah SWT. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat meningkatkan pemahaman serta pengamalan ibadah kita.

Sumber:

BERITA TERKAIT

UPDATE TERBARU