CEGAH Dulu Sebelum Terlambat, Inilah Tips Untuk Menangani Penyakit Demensia yang Disebabkan Polusi Udara, Pelajari Faktanya!
pencemaran udara-Schäferle/pixabay-
Redaksi.co.id - CEGAH Dulu Sebelum Terlambat, Inilah Tips Untuk Menangani Penyakit Demensia yang Disebabkan Polusi Udara, Pelajari Faktanya! Siapa yang sangka, udara yang kita hirup setiap hari bisa memiliki dampak serius pada kesehatan otak kita.
Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan di JAMA Internal Medicine telah menemukan hubungan yang mengkhawatirkan antara polusi udara dan peningkatan risiko penyakit otak, terutama demensia yang menghantui banyak orang.
Penelitian ini berfokus pada hal yang spesifik: partikel halus yang berasal dari asap kebakaran hutan di wilayah Amerika Serikat.
Saat hutan terbakar, partikel halus yang dihasilkan mengandung senyawa-senyawa berpotensi neurotoksik, yang dapat memiliki efek merugikan pada kesehatan otak.
Dr. Boya Zhang, seorang ahli peneliti utama di studi ini, mengungkapkan bahwa partikel-partikel ini memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menjadi racun bagi sistem saraf kita.
Para ilmuwan telah lama mengkhawatirkan partikel mikroskopis seperti PM2.5. Sayangnya, partikel sekecil ini dapat dengan mudah masuk ke dalam organ-organ tubuh kita, bahkan melewati pertahanan alami tubuh kita.
Akibatnya, penyakit-penyakit neurologis, termasuk demensia, mungkin menjadi risiko yang lebih nyata. Meskipun hubungan ini belum sepenuhnya dipahami, namun penelitian ini menjadi langkah awal yang signifikan.
Dr. Sara Adar, seorang ahli epidemiologi lingkungan dari University of Michigan, juga berbicara tentang kecemasan terhadap tren kebakaran hutan yang semakin sering dan parah.
Bagian barat Amerika Serikat kini menghadapi situasi di mana setengah dari polusi partikulat halus disebabkan oleh asap kebakaran.
Ini bukanlah kabar baik, mengingat partikel-partikel berbahaya ini bisa menempuh perjalanan jauh dan berpotensi merusak kesehatan kita.
Para peneliti juga berhasil mengaitkan paparan PM2.5 dengan meningkatnya kasus demensia di Amerika Serikat.