CEGAH Dulu Sebelum Terlambat, Inilah Tips Untuk Menangani Penyakit Demensia yang Disebabkan Polusi Udara, Pelajari Faktanya!
pencemaran udara-Schäferle/pixabay-
Bahkan, hampir 188 ribu kasus demensia baru muncul setiap tahunnya sebagai hasil dari paparan polusi udara ini. Melalui analisis yang cermat, tim peneliti menemukan bahwa hanya asap dari kebakaran hutan dan emisi dari sektor pertanian yang memiliki hubungan nyata dengan peningkatan risiko demensia ini.
Ternyata, PM2.5 yang terhirup berasal dari aktivitas pertanian justru sangat terkonsentrasi di Midwest Amerika Serikat.
Peneliti menduga bahwa ini terkait dengan penggunaan pestisida dalam pertanian yang, ketika tertiup angin, dapat terikat pada partikel-partikel halus.
Akibatnya, jika terhirup, partikel ini bisa berdampak buruk pada kesehatan otak manusia. Dr. Zhang menyatakan, "Tidak hanya udara yang tercemar, tetapi juga otak kita yang berada dalam risiko."
Data juga mengungkapkan bahwa jumlah penderita demensia di Amerika Serikat terus bertambah. Pada tahun 2020, lebih dari tujuh juta orang dilaporkan menderita kondisi ini.
Dengan populasi yang menua, perkiraan jumlah penderita demensia dapat mencapai hampir 12 juta pada tahun 2040.
Melihat temuan yang ada, langkah-langkah pengurangan paparan polusi udara menjadi semakin penting guna mengurangi risiko terkena demensia.
Namun, para peneliti mengingatkan bahwa masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hubungan ini secara lebih mendalam.
Jika kualitas udara sedang buruk, Dr. Zhang memberikan saran berharga. Tetaplah di dalam ruangan, hindari berolahraga di luar, dan pertimbangkan untuk menggunakan alat penjernih udara di rumah.
Melindungi diri dengan menutup jendela dan menggunakan masker juga bisa menjadi langkah sederhana namun efektif saat berada di luar rumah. Dengan upaya bersama, kita bisa melindungi kesehatan otak kita dari ancaman yang tak terlihat ini.
***