Menuju Calon Ibukota Provinsi Sumatera Tengah! Mengungkap Profil Hebat dan Peluang Luar Biasa Kabupaten Dharmasraya?
Ilustrasi- nuno_lopes/pixabay-
Melangkah seiring dengan potensi ekonomi, Dharmasraya juga menaruh hati pada pembangunan berkelanjutan. Alam adalah sahabat, bukan sumber eksploitasi.
Infrastruktur modern menjalin jalinan konektivitas, merangkul masa depan tanpa meninggalkan akar budaya.
Tak hanya itu, Dharmasraya berani bermimpi lebih tinggi. Melintasi jembatan masa lalu, ia berdiri tegak sebagai penjaga nilai-nilai lokal dalam era global.
Menarik investasi, memukau wisatawan, dan menjembatani pertukaran budaya, ia adalah magnet bagi semangat pionir.
Dharmasraya bukan sekadar destinasi, tetapi cerminan sejarah yang menerjang arus waktu, ekonomi yang memayungi masyarakat, dan visi masa depan yang tak tergoyahkan.
Tak jauh dari Dharmasraya, kabar baru mencuat di jagat Indonesia. Rencana kelahiran Provinsi Sumatera Tengah berbicara kembali, mengajak kita berlayar ke masa lampau.
Dahulu, provinsi ini meliputi Sumatera Barat, Jambi, Riau, dan Kepulauan Riau, dengan Bukittinggi sebagai pusat pemerintahannya.
Namun, jejak Provinsi Sumatera Tengah terhenti di penghujung sejarah. Undang-Undang Darurat Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1957 mengukir pembedaan baru, menggugurkan eksistensinya. Namun, lembaran baru terbuka, surat usulan berisi impian kembali beredar.
Potret masa depan Sumatera Tengah mencakup 7 kabupaten, terdiri dari tiga kabupaten Jambi, tiga kabupaten Sumatera Barat, dan satu kabupaten Riau. Mereka adalah potongan puzzle yang berpadu menjadi gambaran baru.
Dalam perjalanannya, Dharmasraya bukan hanya menjadi tuan rumah bagi nilai-nilai sejarah dan ekonomi yang mumpuni. Ia juga membuka pintu bagi harapan baru Sumatera Tengah.
Di mana ibu kota akan bersinar di Sungai Rumbai, mengalirkan sejarah dan masa depan dalam satu harmoni yang tak terlupakan.
***