Kabar Baik! Pelabuhan Internasional Bajoe Menjadi Aspek Utama dalam Pemekaran Wilayah Kabupaten Bone di Sulawesi Selatan, Mengapa?
pemekaran-pexels.com/@tom-fisk-pexels.com/@tom-fisk
Kabupaten ini dikenal dengan sebutan "Bumi Arung Palakka," yang mengacu pada Pangeran Arung Palakka, yang kemudian menjadi Raja Bone ke-15.
Ia melangkah jauh, bahkan hingga ke Kerajaan Buton, untuk bersumpah membebaskan rakyat Bone dan Bugis dari belenggu daerah-daerah lain.
Kisah Pangeran Arung Palakka tak terlepas dari perjalanan berliku hingga ke Batavia dan Pariaman di Provinsi Sumatera Barat, menjelang abad ke-17. Pasukan kerajaan Gowa yang mengejar beliau tak mampu menghentikannya.
Akhirnya, pada tahun 1666, Arung Palakka berhasil memimpin kerajaan menuju kemerdekaan dari cengkeraman Kesultanan Gowa, dengan bantuan strategis dari Belanda yang mengakibatkan kejatuhan Sultan Hasanuddin dan penaklukan Makassar.
Dalam konteks pemekaran wilayah Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Bone menyandang predikat sebagai calon ibukota Provinsi Bugis Timur.
Sebagai bagian integral dari Sulawesi Selatan, Batas wilayahnya bersentuhan dengan Kabupaten Wajo dan Kabupaten Soppeng di sebelah utara. Sedangkan di utara, Kabupaten Bone bertemu dengan keindahan Teluk Bone.
Pemandangan tak kalah menarik dapat ditemukan di sisi barat yang bersebelahan dengan Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, dan Kabupaten Barru.
Sementara di sebelah selatan, Kabupaten Bone menjalin kontak dengan Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Gowa. Meluas hingga 4.559 kilometer persegi, Kabupaten Bone terbagi menjadi 27 kecamatan, 44 kelurahan, dan 328 desa.