Pelabuhan Internasional Bajoe Terletak di Kabupaten Bone Didapat dari Hasil Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan
pemekaran-Bru-nO/pixabay-
Kini, Pelabuhan Bajoe melayani bahkan kapal-kapal luar negeri yang membawa muatan tambang untuk ekspor dan impor.
Sebuah langkah besar yang mengokohkan posisi pelabuhan ini sebagai titik penting dalam jaringan perdagangan regional.
Tak hanya sebagai pelabuhan yang menghubungkan dua provinsi, Kabupaten Bone juga memiliki sejarah yang mencengangkan.
Dalam jejak waktu, kabupaten ini ternyata pernah dianggap sebagai calon ibukota Provinsi Bugis Timur, dan memiliki julukan yang tak kalah keren, yaitu Bumi Arung Palakka.
Kisah menarik bermula dari perjalanan Pangeran Arung Palakka, yang kemudian memimpin sebagai Raja Bone ke-15.
Dalam perjalanannya, beliau bahkan sampai ke Kerajaan Buton, di mana ia bersumpah untuk memerdekakan rakyat Bone dan Bugis dari penindasan berbagai daerah.
Jejaknya tak berhenti di situ, Pangeran Arung Palakka melanjutkan perjalanan hingga ke Batavia dan Pariaman di Provinsi Sumatera Barat, mengejar pasukan kerajaan Gowa yang mengincar beliau pada abad ke-17.
Keberanian dan tekadnya membuahkan hasil, di mana akhirnya Arung Palakka berhasil memimpin Bone menuju kemerdekaan pada tahun 1666.
Bahkan, kerjasama dengan Belanda membantu mengalahkan Sultan Hasanuddin untuk merebut Makassar. Kepahlawanannya memberi warna dalam sejarah perjuangan daerah ini.
Kabupaten Bone memiliki batas wilayah yang beragam, menjadi batas bagi kabupaten lainnya. Ke utara, bersebelahan dengan Kabupaten Wajo dan Kabupaten Soppeng, sedangkan di sebelah selatan bertemu dengan Kabupaten Sinjai dan Kabupaten Gowa.