Pemekaran Jawa Tengah! Solo Raya Akan Dibentuk Menjadi Provinsi Baru, Kabupaten Ini Juga Berencana Memisahkan Diri?

Solo Raya merupakan nama yang mungkin masih asing di telinga banyak orang, namun kini menjadi sorotan dalam pembicaraan publik.

Di tengah dinamika pemekaran wilayah Jawa Tengah yang sedang berkecamuk, kabupaten ini memilih berpisah dari provinsi Induknya, Jateng. Apa yang menjadi latar belakang dan implikasi dari keputusan menarik ini? Mari kita simak lebih lanjut!

Baca juga: Fakta Baru Kasus 2 Bayi Tertukar di Bogor, Kedua Orang Tua Resmi Tuntut Rumah Sakit dan Siap Ambil Jalur Hukum

Baca juga: Pemekaran Pulau Kalimantan dan Keberagaman Etnis Pulau Seribu Sungai: 6 Suku Asli Bikin Terkesan Punya Keanekaragaman

Baca juga: Manhwa The Reincarnated Assassin is a Genius Swordsman Chapter 19 Bahasa Indonesia, Baca di Link Legal Bukan Komicast atau Komikindo

Ketika kita membicarakan Jawa Tengah, yang terbayang mungkin adalah provinsi yang luas, mengelilingi Semarang sebagai ibu kotanya.

Tetapi, tahukah Anda bahwa ukuran wilayah yang sangat besar ini, dengan luas sekitar 32.800,7 km2, justru dianggap oleh beberapa pihak sebagai penghambat pembangunan?

Masalahnya adalah pembangunan lebih banyak terpusat di ibu kota provinsi, yakni Semarang. Wilayah-wilayah perbatasan Jawa Tengah, yang jaraknya jauh dari pusat pemerintahan, sering kali terabaikan. Inilah salah satu alasan mengapa muncul usulan untuk membentuk provinsi baru di wilayah ini.

Baca juga: Cerita Perjalanan Sukses Perusahaan Batubara Terbesar di Kalimantan Selatan Ternyata Namanya Berasal dari Keluarga Spanyol Sejak 1970-an, 240 Km dari Ibu Kota Pusat

Di tengah Jawa Tengah, ada sebuah kota kecil yang tengah menjadi perbincangan hangat. Kota ini berjarak sekitar 104 km dari Semarang.

Meski memiliki luas wilayah yang hanya sekitar 46 km2, atau hanya 0,1 persen dari luas provinsi, kota ini memiliki populasi yang cukup besar, mencapai sekitar 523.008 jiwa menurut data BPS tahun 2022.

Apa yang membuat kota kecil ini istimewa? Jawabannya terletak pada perekonomiannya yang kuat. Dukungan sektor retail, pariwisata, dan pendidikan membuatnya memiliki kemandirian ekonomi yang baik. Selain itu, dalam provinsi yang luas seperti Jawa Tengah, birokrasi cenderung berjalan lebih lambat.