Skytrain Samarinda: Infrastruktur Baru untuk Memajukan Kalimantan Timur yang Membentang sejauh 14,6 Km Pengganti Proyek Kereta Api Borneo yang Rugi Rp 53,3 Triliun
kereta-PublicCo/pixabay-
Keputusan untuk membangun skytrain Samarinda bukan hanya sekadar upaya memajukan kota ini, tetapi juga untuk mendukung pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia (IKN).
Skytrain ini akan menjadi penghubung vital antara berbagai lokasi penting di Samarinda, dengan salah satunya adalah Bandara APT Pranoto.
Rencananya, skytrain akan membentang sejauh 14,6 kilometer, dan proyek ini akan menjadi hasil kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta.
Konsep transportasi ini, yang mirip dengan kereta api ringan tanpa pengemudi, akan mengubah wajah Kota Samarinda dengan menghubungkan berbagai wilayah, termasuk GOR Kadrie Oening.
Selain menghubungkan berbagai lokasi penting di Samarinda, rencananya juga akan dibangun skytrain yang menghubungkan terminal dan dermaga.
Proyek ini bertujuan untuk mempersingkat waktu perjalanan yang tadinya memakan waktu hingga 21 menit menjadi hanya 12 menit, dengan kecepatan mencapai 70 km/jam, jika terwujud.
Namun, untuk mewujudkan proyek ini, lintasannya harus dibangun secara lurus, dan pemerintah berencana untuk bermitra dengan investor dari Jepang.
Selain itu, pemerintah Samarinda juga memiliki rencana untuk membangun empat stasiun kereta api penumpang sebagai bagian dari jalur rel penghubung.
Meskipun masih dalam tahap kajian, proyek pembangunan kereta api di Samarinda ini akan menghubungkan Kelurahan Loa Bakung hingga Sungai Siring dan bahkan menghubungkan dua kota besar di Kalimantan Timur, yaitu Samarinda dan Balikpapan.