Jualan Mie Instan Bisa Jadi Miliarder, Kok Bisa? Kisah Sukses Pabrik Sabun Terbesar di Jawa Timur, Berdiri Sejak 75 Tahun!

Pabrik sabun terbesar di Jawa Timur telah mencapai puncak kesuksesan yang luar biasa dengan menjajakan mie instan. Keberhasilan ini bahkan mampu merebut hati konsumen dari kompetitor lama.

Dalam awal perjalanan bisnisnya, mie instan dari pabrik sabun ini mampu merebut 12 persen pangsa pasar senilai Rp960 miliar.

Baca juga:  Patut Kasih Selamat! Pabrik Sabun di Jawa Timur Sukses Menghadirkan Mie Instan Hingga Mampu Kumpulkan Ratusan Miliar Rupiah, Begini Tipsnya!

Baca juga: Spoiler Drama China Terbaru Wrong Carriage Right Groom (2023) Episode 15 SUB Indo, Segera Update Tayang di Youku, Cek Link Streaming Berikut!

Dalam beberapa tahun berikutnya, mereka berhasil memperluas pangsa pasar mereka hingga mencapai kisaran 15 hingga 20 persen.

Ini adalah pencapaian yang luar biasa untuk sebuah pabrik sabun yang sebenarnya masih baru dalam dunia mie instan di Indonesia. Mereka baru meluncurkan produk ini pada tahun 2003.

Saat pertama kali diluncurkan, produk mie instan mereka hanya memiliki tiga varian rasa, yaitu goreng, ayam bawang, dan soto.

Meskipun pilihan rasanya terbatas, namun berkat strategi pemasaran yang brilian dan iklan yang efektif, bisnis ini mampu meroket.

Kisah kesuksesan ini sebenarnya berawal pada tahun 1948, ketika dua pria visioner, Harjo Sutanto dan Ferdinand Katuari, memulai bisnis keluarga mereka dengan menjual sabun batangan.

Baca juga: Rokan Hulu Bukan Nomor 1 Inilah 4 Daerah Termiskin di Provinsi Riau, Warga Heran Mengapa Pelalawan Mala Tidak Masuk Padahal Jumlah Kemiskinan Capai 8,97 Persen

Baca juga: Tinggimoncong Fix Mendepak Makassar dari Sulawesi Selatan Usai Terdapat Surga Tersembunyi yang Mampu Gantikan Ibukota Sulsel Baru dengan Pemandangan Glamping yang Indah

Pada awalnya, sabun batangan mereka dijual door-to-door, tetapi bisnis sederhana ini berhasil berkembang pesat. Produk mereka diminati oleh konsumen karena memiliki aroma yang harum dan berkualitas.

Bahan utama yang digunakan adalah campuran minyak kelapa dan soda abu. Keduanya memproduksi sabun di Surabaya dan menjualnya di sekitar kota tersebut.

Awalnya, bisnis ini dikenal sebagai Fa Wings, namun kemudian mereka mendirikan pabrik yang lebih besar dengan nama PT Sayap Mas Utama.