Siapa Konglomerat yang Telah Mengakuisisi Bank di Surabaya yang sudah Berusia 54 Tahun? Kini Telah Berganti Nama Bukan Bank Jatim Apalagi BRI
bank-PIRO4D/pixabay-
Sebagai sebuah bank swasta, awalnya bank ini merupakan usaha keluarga yang berawal dari inisiatif keluarga yang berkomitmen dalam dunia perbankan.
Bank Karman menjalani perjalanan yang berliku. Pada tahun 1991, bank ini diakuisisi oleh Pudjianto, pemilik Zebra Taxi Surabaya.
Selain itu, Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bapindo juga ikut dalam kepemilikan, dengan memegang 35 persen dan 20 persen saham, masing-masing.
Ade Nasution, seorang sosok penting, juga turut bergabung dengan kepemilikan saham mencapai 20 persen.
Tjahjono Goenadi, pemilik sebelumnya, masih memegang saham minoritas sebanyak 25 persen.
Setelah beberapa kali pergantian kepemilikan, PT Bank Karman akhirnya merelokasi kantor pusatnya ke Jakarta.
Pada saat relokasi, bank ini juga mengganti namanya menjadi PT Mega Bank pada tanggal 1 Januari 1992.
Kisah sukses PT Mega Bank belum berakhir di sini. Pada tahun 1996, Chairul Tanjung, seorang pengusaha sepatu yang saat ini dikenal sebagai salah satu konglomerat terkemuka di Indonesia, menjual sahamnya di pabrik sepatu miliknya.
Tujuan utama adalah agar Chairul Tanjung lebih mudah menguasai bank kecil ini.